MATERI, MEDIA,
DAN SUMBER PEMBELAJARAN DAN PENDIDIKAN

TUGAS
TERSTRUKTUR
Mata
Kuliah : Ilmu Pendidikan Islam
Dosen
Pengamampu: Dr. Suparjo, M.A.
Disusun oleh:
Nur Sasi Aprilia (1423301106)
KELAS
3 PAI C
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil teknologi dalam
proses belajar. Oleh karena itu, tugas yang diemban oleh guru atau pembelajar
adalah mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah atau bahkan
secara kreatif dan inovatif mampu menggunakan alat yang murah dan efisien untuk
membantu mencapai tujuan pembelajaran.
Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian
guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru /
fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar
dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar
mengajar.
Kenyataannya di atas menuntut guru di dalam
melaksanakan tugasnya sebagai perancang maupun pengelola pembelajaran untuk
memiliki ketrampilan dalam menyusun rencana pengajaran maupun melakukan
interaksi dengan anak didik, mengelola kelas, menggunakan sumber belajar
termasuk didalamnya menggunakan media pembelajaran. Untuk itu guru yang
profesional memerlukan pemahaman mengenai ilmu yang mendasari profesinya
2.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan materi pembelajaran dan pendidikan?
2. Apa saja jenis-jenis materi pendidikan dan pembelajaran?
3. Apa yang dimaksud media pembelajaran dan pendidikan?
4. Apa saja macam-macam media pendidikan dalam pembelajaran?
5. Apa yang dimaksud sumber
pembelajaran dan pendidikan?
6. Apa fungsi sumber pembelajaran
dan pendidikan?
3.
Tujuan
1.
Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan materi pembelajaran dan pendidikan.
2.
Dapat mengetahui apa saja jenis-jenis materi pendidikan dan pembelajaran
3.
Dapat mengetahui apa yang dimaksud media pembelajaran dan pendidikan
4.
Dapat mengetahui apa
saja macam-macam
media pendidikan dalam pembelajaran
5.
Dapat mengetahui apa yang dimaksud sumber
pembelajaran dan pendidikan.
6.
Dapat mengetahui apa fungsi sumber pembelajaran dan pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Materi Pembelajaran dan Pendidikan
b)
Pengertian
Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa Materi
pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang harus dikuasai peserta didik dalam
rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan
kurikulum, yang harus dipersiapkan agar
pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar yang harus dicapai oleh peserta
didik. Artinya, materi yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya
materi yang benar-benar menunjang tercapainya
standar kompetensi dan kompetensi dasar,serta tercapainya indikator.
Materi pembelajaran dipilih seoptimal mungkin
untuk membantu peserta didik dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Hal-hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan pemilihan materi
pembelajaran adalah jenis, cakupan, urutan, dan perlakuan (treatment) terhadap
materi pembelajaran tersebut.
c)
Jenis-Jenis Materi Pendidikan / Pembelajaran
Jenis-jenis materi pembelajaran dapat diklasifikasi sebagai berikut:
1.
Fakta
Adalah segala hal yang bewujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama
nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian
atau komponen suatu benda, dan sebagainya. Contoh: dalam mata pelajaran
Sejarah: Peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan pembentukan
Pemerintahan PanduannPengembangannMateriiPembelajaraniIndonesia.
2.
Konsep
Adalah segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul
sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat,
inti /isi dan sebagainya. Contoh: penyimpangan sosial adalah suatu pelanggaran
terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat (Horton & Hunt 1987: 191),
dsb.
3.
Prinsip
Adalah berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi
terpenting,meliputi dalil, rumus, adagium, postulat, paradigma, teorema, serta
hubungan antarkonsep yang menggambarkan implikasi sebab akibat. Contoh:
Perilaku menyimpang timbul karena tidak adanya nilai atau norma yang dapat
ditaati secara teguh, diterima secara luas, dan mampu mengikat serta
mengendalikan masyarakat (Emile Durkhaim,i1897),idsb.
4.
Prosedur
Merupakan langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam mengerjakan
suatu aktivitas dan kronologi suatu sistem. Contoh: praktik penelitian sosial,
dsb.
5.
Sikap atau Nilai
Merupakan hasil belajar aspek sikap, misalnya nilai kejujuran, kasih
sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar, dan bekerja, dsb. Contoh:
aplikasi sosiologi dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk sikap toleransi
dalam menghadapi fenomena sosial yang bervariasi.
d) Prinsip-PrinsipiPengembanganiMateri
Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi pembelajaran adalah:
Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi pembelajaran adalah:
1)
Relevansilataulkesesuaian.
Materi pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi dan pencapaian kompetensi dasar. Jika kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta, bukan konsep atau prinsip ataupun jenis materi yang lain. Contoh: kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah ” Menganalisis faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat” (Sosiologi kelas XI semester 1) maka pemilihan materi pembelajaran yang disampaikan seharusnya ”Referensi tentang berbagai fenomena sosial yang mengarah pada timbulnya konflik sosial” (materi konsep), bukan ”langkah-langkah mengantisipasi dan menanggulangi konflikl(materilprosedur).
Materi pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi dan pencapaian kompetensi dasar. Jika kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta, bukan konsep atau prinsip ataupun jenis materi yang lain. Contoh: kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah ” Menganalisis faktor penyebab konflik sosial dalam masyarakat” (Sosiologi kelas XI semester 1) maka pemilihan materi pembelajaran yang disampaikan seharusnya ”Referensi tentang berbagai fenomena sosial yang mengarah pada timbulnya konflik sosial” (materi konsep), bukan ”langkah-langkah mengantisipasi dan menanggulangi konflikl(materilprosedur).
2)
Konsistensilataulkeajegan.
Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik ada dua macam, maka materi yang harus diajarkan juga harus meliputi dua macam. Contoh: kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik mendeskripsikan terjadinya perilaku menyimpang dan sikap-sikap anti sosial (Sosiologi Kelas X semester 2), maka materi yang diajarkan juga harus meliputi perilaku menyimpang dan sikap-sikap antilsosial.
Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik ada dua macam, maka materi yang harus diajarkan juga harus meliputi dua macam. Contoh: kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik mendeskripsikan terjadinya perilaku menyimpang dan sikap-sikap anti sosial (Sosiologi Kelas X semester 2), maka materi yang diajarkan juga harus meliputi perilaku menyimpang dan sikap-sikap antilsosial.
3)
Adequacylataulkecukupan.
Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit maka kurang membantu tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak maka akan mengakibatkan keterlambatan dalam pencapaian target kurikulum (pencapaian keseluruhan SK dan KD).[1]
Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit maka kurang membantu tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak maka akan mengakibatkan keterlambatan dalam pencapaian target kurikulum (pencapaian keseluruhan SK dan KD).[1]
e)
CakupanlMateriiPembelajaran/Pendidikan
Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus memperhatikanlbeberapalaspeklberikut:
Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus memperhatikanlbeberapalaspeklberikut:
1)
Aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip, prosedur) aspek afektif, ataukah
aspek psikomotor, karena ketika sudah diimplementasikan dalam proses
pembelajaran maka tiap-tiap jenis uraian materi tersebut memerlukan strategi
dan media pembelajaran yang berbeda-beda. Selain memperhatikan jenis materi
juga harus memperhatikan prinsip-prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan
cakupan materi pembelajaran yang menyangkut keluasan dan kedalamanlmaterinya.
2)
Keluasan cakupan materi berarti menggambarkan seberapa banyak
materi-materi yang dimasukkan ke dalam suatu materi pembelajaran. Kedalaman
materi menyangkut rincian konsep-konsep yang terkandung di dalamnya yang harusldipelajarilolehlpesertaldidik.
3)
Kecukupan atau memadainya cakupan materi juga perlu diperhatikan.
Memadainya cakupan aspek materi dari suatu materi pembelajaran akan sangat membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Misalnya, jika dalam pembelajaran dimaksudkan untuk memberikan kemampuan kepada peserta didik di bidang jual beli, maka uraian materinya mencakup:
Memadainya cakupan aspek materi dari suatu materi pembelajaran akan sangat membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Misalnya, jika dalam pembelajaran dimaksudkan untuk memberikan kemampuan kepada peserta didik di bidang jual beli, maka uraian materinya mencakup:
·
Penguasaan atas konsep pembelian, penjualan, laba, dan rugi
·
Rumus menghitung laba dan rugi jika diketahui pembelian dan penjualan
·
Penerapan/aplikasi rumus menghitung laba dan rugi.
f)
SumberlMaterilPembelajaran/Pendidikan
Berbagai sumber materi pembelajaran atau sumber belajar dapat digunakan untuk
mendukung materi pembelajaran tertentu. Penentuan tersebut harus tetap mengacu padasetiap standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
Beberapa jenis sumber materi belajar antara lain: Buku, Laporan hasil penelitian, Jurnal (penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah), Majalah ilmiah, Kajian pakar bidang studi Karya professional, Buku kurikulum, Terbitan berkala seperti harian, mingguan, dan bulanan, Situs-situs internet, Multimedia (TV, Video, VCD, kaset audio, dsb), Lingkungan (alam, sosial, seni budaya, teknik, industri, ekonomi), Narasumber (orang/manusia)
Berbagai sumber materi pembelajaran atau sumber belajar dapat digunakan untuk
mendukung materi pembelajaran tertentu. Penentuan tersebut harus tetap mengacu padasetiap standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
Beberapa jenis sumber materi belajar antara lain: Buku, Laporan hasil penelitian, Jurnal (penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah), Majalah ilmiah, Kajian pakar bidang studi Karya professional, Buku kurikulum, Terbitan berkala seperti harian, mingguan, dan bulanan, Situs-situs internet, Multimedia (TV, Video, VCD, kaset audio, dsb), Lingkungan (alam, sosial, seni budaya, teknik, industri, ekonomi), Narasumber (orang/manusia)
2.
Media
Pembelajaran dan Pendidikan
a.
Pengertian
Media pembelajaran secara
umum adalah alat bantu preses belajar mengajar.Segala
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup
pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang
dimanfaatkan untuk tujuan
pembelajaran /
pelatihan.
Sedangkan
menurut Briggs (1977) media
pembelajaran adalah sarana
fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video
dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton(1969)
mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah
sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi
perangkat keras.
Oleh
karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung
dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup
penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media,
komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses
komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media
pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran
Dari
pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran,
perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses
belajar pada diri peserta didik.
Menurut
Edgar Dale, dalam dunia
pendidikan, penggunaan media pembelajaran seringkali menggunakan prinsip Kerucut
Pengalaman, yang membutuhkan media seperti buku teks, bahan belajar yang dibuat
oleh guru dan audio-visual.
c.
Macam-Macam Media Pendidikan dalam Pembelajaran
Pada era teknologi yang semakin maju ini, media pendidikan juga semakin
berkembang. Sehingga dapat diklasifikasikan dari jenisnya, daya liputnya dan
dari bahan serta cara pembuatannya, seperti pada pembahasan berikut ini:
i.
Dilihat dari jenisnya,
media dibagi ke dalam:
a)
Media auditif
Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan mendengar suara
saja. Misalnya: radio, cassete recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok
untuk orang tuli (tuna rungu) atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.
b)
Media visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra pengelihatan.
Misalnya media visual yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film
rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan dan cetakan. Dan
media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film
bisu dan film kartun. Media ini tidak cocok untuk tuna netra atau orang
buta. Levie dan Lentz (mengemukakan empat fungsi media pembelajaran,
khususnya media visual, yaitu:
·
Fungsi atensi
merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
·
Fungsi afektif
media dapat dilihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau
membaca) teks yang bergambar. Sehingga dapat menggugah emosi dan sikap siswa.
·
Fungsi kognitif
media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan
bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami
dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
·
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual
yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam
membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
c)
Media audiovisual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.
Jenis media ini meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini
dibagi ke dalam:
·
Audiovisual diam, yaitu
media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound
slides), film rangkai suara dan cetak suara.
·
Audiovisual gerak, yaitu
media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film
suara dan video cassete.
·
Audiovisual murni, yaitu
baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu sumber seperti film
video-cassete.
·
Audiovisual tidak
murni, yaitu media yang unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber
yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari
slides proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape recorder. Contoh
lainnya adalah film strip suara dan cetak suara.
ii.
Dilihat dari daya
liputnya, media dibagi dalam:
a. Media dengan daya liput luas dan serentak
Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat
enjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama. Contoh: radio
dan televisi.
b. Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat
Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus
deperti film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat yang
tertutup dan gelap.
c. Media untuk pengajaran individual
Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri. Yang termasuk dalam media
ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.
iii.
Dilihat dari bahan
pembuatannya, media dibagi dalam:
a)
Media sederhana
Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara
pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.
b)
Media kompleks
Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh
serta mahal harganya, sulit membuatnya dan penggunaannya memerlukan ketrampilan
yang memadai.[2]
·
Membantu konsentrasi mahasiswa
·
Menurut Gagne : Komponen sumber
belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar
·
Menurut Briggs : Wahana fisik yang
mengandung materi instruksional
·
Menurut Schramm : Teknologi pembawa
informasi atau pesan instruksional
·
Menurut Y. Miarso : Segala sesuatu
yang dapat merangsang proses belajar siswa[3]
3.
Sumber Pembelajaran dan Pendidikan
a) Pengertian
Sumber belajar (learning resources) adalah semua
sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh
siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga
mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi
tertentu. Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dimanfaatkan dan diperlukan
dalam proses pembelajaran, yang dapat berupa buku teks, media cetak, media
elektronik, narasumber, lingkungan sekitar, dan sebagainya yang dapat
meningkatkan kadar keaktifan dalam proses pembelajaran.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang
tersedia di sekitar lingkungan belajar yang berfungsi untuk membantu
optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak
hanya dari hasil belajar saja, namun juga dilihat dari proses pembelajaran yang
berupa interaksi siswa dengan berbagai sumber belajar yang dapat memberikan
rangsangan untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu
yang dipelajari.
b) Fungsi Sumber Pembelajaran dan Pendidikan
Sumber belajar juga memiliki fungsi yang sangat
penting dalam pembelajaran.Jika media pembelajaran hanya media untuk
menyampaikan pesan, tetapi sumber belajar tidak hanya memiliki fungsi tersebut.
Sumber belajar juga memiliki strategi, metode, dan tekniknya. Rusman (2008)
menyatakan bahwa untuk mengoptimalkan sumber belajar dalam memecahkan
permasalahan pembelajaran terdapat beberapa pertanyaan yang dapat dijadikan
pedoman, yakni:
·
apa masalah pembelajaran yang dihadapi?
·
bagaimana sumber belajar dapat membantunya?
·
bagaimana sumber belajar itu dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru?
·
berapa lama dipakai?
·
apa alat/sarana yang diperlukan dalam penggunaannya?
·
bagaimana dapat ditentukan mutunya?
·
apakah sumber belajar dapat diganti?
·
bagaimana cara memerolehnya?
Secara umum sumber belajar memiliki fungsi:
1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan
jalan:
a) mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk
menggunakan waktu secara lebih baik dan
b) mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi,
sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.
2. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya
lebih individual, dengan cara:
a) mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional
b) memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang
sesuai dengan
kemampuannnya
kemampuannnya
3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap
pembelajaran dengan cara:
a) perancangan program pembelajaran yang lebih
sistematis
b) pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh
penelitian.
4. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
a) meningkatkan kemampuan sumber belajar.
b) penyajian informasi dan bahan secara lebih
kongkrit.
5. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat
verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit;
b) memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
6. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih
luas, dengan menyajikan
informasi yang mampu menembus batas geografis.
informasi yang mampu menembus batas geografis.
c) Jenis Sumber Pembelajaran dan Pendidikan
AECT (Association for Education and CommunicationTechnology) membedakan enam jenis sumber belajar,
yaitu:
1. Pesan (message)
yakni sumber belajar yang meliputi pesan formal
dan nonformal. Pesan formal yaitu pesan yang dikeluarkan oleh lembaga resmi
atau pesan yang disampaikan guru dalam situasi pembelajaran, yang disampaikan
baik secara lisan maupun berbentuk dokumen, seperti peraturan pemerintah,
kurikulum, silabus, bahan pelajaran, dan sebagainya. Pesan nonformal yakni
pesan yang ada di lingkungan masyarakat luas yang dapat digunakan sebagai bahan
pembelajaran, seperti cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya.
2. Orang (People)
yakni orang yang menyimpan informasi. Pada
dasarnya setiap orang bisa berperan sebagai sumber belajar, namun secara umum
dapat dibagi dua kelompok, yakni (a) orang yang didesain khusus sebagai sumber
belajar utama yang dididik secara profesional, seperti guru, instruktur,
konselor, widyaiswara, dan lain-lain; dan (b) orang yang memiliki profesi
selain tenaga yang berada di lingkungan pendidikan, seperti dokter, atlet,
pengacara, arsitek, dan sebagainya.
3. Bahan (Materials)
yakni suatu format yang digunakan untuk menyimpan
pesan pembelajaran, seperti buku paket, alat peraga, transparansi, film,
slides, dan sebagainya.
slides, dan sebagainya.
4. Alat (Device)
yakni benda-benda yang berbentuk fisik yang
sering disebut dengan perangkat keras, yang berfungsi untuk menyajikan bahan pembelajaran,
seperti komputer, radio, televisi, VCD/DVD, dan sebagainya.
5. Teknik (Technic)
yakni cara atau prosedur yang diguakan orang
dalam memberikan pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran, seperti
ceramah, diskusi, seminar, simulasi, permainan, dan sejenisnya.
6. Latar (Setting)
yakni lingkungan yang berada di dalam sekolah maupun yang berada di luar
sekolah, baik yang sengaja dirancang ataupun yang tidak secara khusus disiapkan
untuk pembelajaran, seperti ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman,
kebun, pasar, toko, museum, kantor dan sebagainya[4]
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam suatu
proses belajar mengajar, ada unsur yang amat penting yaitu media, materi, dan
sumber pembelajaran. Pemilihan media, materti, dan sumber pembelajaran tertentu
akan mempengaruhi jenis media, materi, dan sumber pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada
berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media.
Media mempunyai
manfaat dan fungsi sebagai sarana bagi guru untuk dapat menyampaikan materi
pelajaran menjadi lebih menarik, tidak hanya monoton, siswa tidak hanya diajak
untuk berhayal dan membayangkan saja tetapi siswa dapat melihat kenyataan
walaupun hanya melalui gambar ataupun video.
DAFTAR PUSTAKA
Prof.H.M. Arifin, M.Ed, 2003, Ilmu Pendidkan Islam, Jakarta: Bumi Aksara
Dr. Moh. Roqib, M.Ag, 2009, Ilmu Pendidikan Islam.
Yogyakarta:LkiS
Diakses dari internet, http:// eprints.uny.ac.id, diunduh tanggal 28 September
2015 pukul 15.55
Poker Tournaments & Bonus Codes - JTM Hub
BalasHapusPoker Tournaments 용인 출장안마 & Bonus Codes. $10 Bonus Code 동두천 출장마사지 A great online poker tournament 김제 출장안마 offers 속초 출장안마 a great variety of great promotions and promotions, along 인천광역 출장안마 with a